Home Akhir ZamanDi Akhir Zaman, Kebodohan Menyebar hingga Tak Ada yang Bisa Jadi Imam Masjid

Di Akhir Zaman, Kebodohan Menyebar hingga Tak Ada yang Bisa Jadi Imam Masjid

Hari kiamat pasti datang, dan tanda-tandanya kian mendekat. Salah satu tanda yang besar adalah menyebarnya kebodohan sehingga manusia kehilangan imam, kehilangan ulama, dan kehilangan cahaya petunjuk.

by Abu Umar
0 comments 46 views

Salah satu tanda yang digambarkan Rasulullah ﷺ tentang semakin dekatnya hari kiamat adalah menyebarnya kebodohan di tengah-tengah masyarakat. Ilmu agama yang semestinya menjadi cahaya penuntun kehidupan mulai pudar, digantikan oleh kebodohan yang merajalela. Pada masa itu, manusia tidak lagi memiliki panutan yang mampu memimpin mereka dalam perkara ibadah, bahkan dalam perkara sederhana seperti menjadi imam shalat.

Salamah binti Al-Hurr RA meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya, salah satu tanda hari kiamat adalah nanti orang-orang akan saling mendorong untuk menjadi imam di masjid, namun mereka tidak mendapatkan seorang pun yang bisa menjadi imam.” (HR. Abu Daud)

Hadits ini memberi gambaran betapa parahnya kondisi umat manusia pada akhir zaman. Shalat, yang merupakan tiang agama dan ibadah paling utama setelah syahadat, menjadi sesuatu yang tidak dapat ditegakkan dengan benar karena hilangnya ilmu. Para jamaah akan saling menunjuk satu sama lain, tetapi tidak ada yang berani maju ke depan karena tidak memahami hukum-hukum syariat dan tidak fasih dalam membaca Al-Qur’an.

BACA JUGA:  Perkara-perkara di Akhir Zaman

Hilangnya Ulama dan Ilmu

Abdullah bin ‘Amr RA juga menuturkan, “Akan tiba satu zaman yang ketika itu orang-orang berkumpul dan melaksanakan shalat di masjid, namun tak ada seorang mukmin pun di antara mereka.”

Ini menunjukkan betapa ilmu dan keimanan akan ditinggalkan. Ulama salaf banyak menegaskan bahwa tanda-tanda seperti ini adalah isyarat tentang wafatnya para ulama dan pudarnya cahaya ilmu dari muka bumi.

Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata, “Jika engkau ingin melihat hilangnya agama, maka lihatlah ketika orang-orang tidak lagi mengenal Al-Qur’an kecuali sekadar huruf-hurufnya, dan tidak memahami dari agama ini kecuali sebatas nama-namanya.” Kalimat ini sejalan dengan kenyataan yang digambarkan dalam hadits: orang-orang masih mengenal shalat, tetapi tidak memahami bagaimana melaksanakannya dengan benar.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga menekankan bahwa ilmu adalah nyawa bagi agama. Ketika ilmu itu hilang, maka yang tersisa hanyalah kulit kosong berupa ritual tanpa ruh. Ia berkata, “Sesungguhnya agama ini tidak akan tegak kecuali dengan ilmu. Jika ilmu hilang, maka hilanglah agama.”

Realita Zaman Kita

Barangkali, zaman yang digambarkan dalam hadits-hadits tersebut belum sepenuhnya tiba. Sebab, hari ini masih banyak ulama yang menjadi mercusuar umat, masih ada majelis taklim yang mengajarkan ilmu syar’i, dan masjid-masjid masih dipenuhi para penghafal Al-Qur’an serta penuntut ilmu. Namun, tanda-tandanya mulai terlihat.

Kebodohan semakin merebak ketika manusia lebih sibuk dengan dunia ketimbang agama. Banyak orang yang hafal lirik lagu atau berita terkini, tetapi tidak bisa membaca Al-Fatihah dengan benar. Majelis ilmu diabaikan, digantikan oleh hiburan yang melalaikan. Inilah benih-benih zaman kebodohan yang kelak akan benar-benar datang sebagaimana sabda Nabi ﷺ.

Imam Az-Zuhri rahimahullah pernah memperingatkan, “Ilmu itu akan hilang dengan wafatnya para ulama. Maka janganlah kalian meremehkan keberadaan mereka, karena hilangnya satu ulama sama seperti runtuhnya satu bintang dari langit.” Ungkapan ini mengingatkan kita untuk bersyukur karena masih ada ulama yang menuntun umat, serta menumbuhkan semangat untuk menuntut ilmu sebelum terlambat.

Pelajaran Bagi Kita

Fenomena akhir zaman ini sejatinya menjadi peringatan agar kita tidak terjerumus dalam gelombang kebodohan. Rasulullah ﷺ telah mengajarkan bahwa menjaga ilmu adalah dengan mempelajarinya, mengamalkannya, dan menyebarkannya. Jika tidak, maka generasi setelah kita bisa saja menjadi bagian dari umat yang saling mendorong untuk menjadi imam, namun tidak ada yang mampu melakukannya.

BACA JUGA:  Al-Mahdi yang Muncul di Akhir Zaman

Karena itu, kewajiban kita hari ini adalah menegakkan ilmu syar’i dalam kehidupan. Belajar membaca Al-Qur’an dengan baik, memahami hukum-hukum dasar agama, dan menghadiri majelis ilmu harus menjadi prioritas. Imam Malik rahimahullah pernah berkata, “Ilmu tidak akan didapat dengan banyaknya riwayat, tetapi dengan cahaya yang Allah tanamkan dalam hati karena ketaatan.” Maka, ilmu tidak hanya sebatas hafalan, melainkan bekal untuk menghidupkan iman.

Penutup

Hari kiamat pasti datang, dan tanda-tandanya kian mendekat. Salah satu tanda yang besar adalah menyebarnya kebodohan sehingga manusia kehilangan imam, kehilangan ulama, dan kehilangan cahaya petunjuk. Namun, selama masih ada ulama, majelis ilmu, dan para penuntut kebenaran, kita masih memiliki kesempatan untuk menjaga warisan Rasulullah ﷺ.

Maka janganlah kita menunda untuk menuntut ilmu dan mengajarkannya. Sebab, kelak akan tiba masa di mana satu kalimat Al-Qur’an pun terasa asing, dan satu imam pun sulit ditemukan. Semoga Allah menjadikan kita bagian dari hamba-hamba-Nya yang menjaga ilmu hingga akhir hayat. []

Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119