Home SosokKisah-kisah Abu Hanifah: Tidak Makan Daging Kambing

Kisah-kisah Abu Hanifah: Tidak Makan Daging Kambing

Khalifah Al-Manshur kemudian memerintahkan agar Abu Hanifah diberi 30 ribu dirham sebagai ganti rugi dari tiga puluh kali cambukan, setiap kali cambuk diganti rugi seribu dirham.

by Abu Umar
0 comments 228 views

Tidak Memakan Daging Kambing

Abu Hanifah sangat wara’, takut terhadap barang haram, dan meninggalkan banyak sekali barang halal karena takut syuhbat. Suatu ketika, kambing-kambing curian atau kambing-kambing yang melarikan diri bercampur dengan kambing-kambing milik penduduk Kufah. Abu Hanifah kemudian menemui pakar di bidang kambing dan bertanya, “Berapa lama kambing hidup?” “Tujuh tahun,” jawab mereka. Abu Hanifah akhirnya tidak memakan da-ging kambing selama tujuh tahun.” (Manaqib Al-Imam Al-A’zham, 1:205)

BACA JUGA:  Imam Abu Hanifah, ‘Dokter Fuqaha

Keluarga Masih Punya Allah

Dunia ditawarkan kepada Abu Hanifah lalu ia meninggalkan dan tidak menerimanya. Seseorang dengan heran berkata kepada-nya, “Wahai Abu Hanifah! Dunia ditawarkan kepadamu lalu engkau menolaknya, padahal engkau punya keluarga.”

Abu Hanifah berkata, “Keluarga masih punya Allah. Makananku dalam sebulan hanya dua dirham. Untuk apa aku menumpuk-numpuk harta bagi orang yang sudah dijamin rejekinya oleh Allah, toh rejeki Allah selalu menghampiri orang-orang durhaka maupun orang-orang taat.” (Manaqib Al-Imam Al-A’zham, 1:213)

Cambuk dan Dirham

Abu Hanifah An-Nu’man pernah dirantai, lalu Amirul Mukmi-nin menawarkan jabatan hakim kepadanya. la menolak lalu Amirul Mukminin melucuti pakaiannya dan mencambuknya sebanyak tiga puluh kali hingga darah mengucur dari tubuhnya.

BACA JUGA:  Keutamaan Abu Hanifah

Abdush Shamad, paman khalifah, berkata, “Wahai Amirul Mukminin! Apa yang engkau lakukan! Engkau telah menghunus 100 ribu pedang terhadap dirimu sendiri. Abu Hanifah itu faqihnya penduduk Irak dan kawasan timur.”

Khalifah Al-Manshur kemudian memerintahkan agar Abu Hanifah diberi 30 ribu dirham sebagai ganti rugi dari tiga puluh kali cambukan, setiap kali cambuk diganti rugi seribu dirham. Ketika dirham-dirham itu diletakkan di hadapan Abu Hanifah, Abu Hanifah menolaknya. Dikatakan kepadanya, “Sedekahkan uang itu!” Abu Hanifah berkata, “Memangnya mereka memiliki sedikit pun harta halal?!” Abu Hanifah enggan menerima uang itu. (Manaqib Al-Imam Al-A’zham, 1: 217) []

Sumber: 100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Abi Hanifah An-Nu man -100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Malik bin Anas – 100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Asy-Syafii – 100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Ahmad bin Hanbal (400 Kisah Hidup Imam Empat Madzhab) /Penulis: Dr Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi / Penerbit: Zam Zam Cetakan V: September 2023

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119