Sujud merupakan salah satu rukun utama dalam shalat, bahkan menjadi saat paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Keadaan paling dekat seorang hamba kepada Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah doa di dalamnya.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, memahami dan melaksanakan sujud dengan benar bukan hanya soal tata gerak, tetapi juga adab dan keikhlasan hati di hadapan Allah ﷻ.
1. Cara Turun ke Sujud
Para ulama menjelaskan bahwa ketika hendak sujud, seorang Muslim menurunkan badan dengan mendahulukan tangan sebelum lutut, sebagaimana riwayat dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian sujud, maka janganlah ia turun sebagaimana unta turun, tetapi hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan dinilai hasan oleh Al-Albani)
Maknanya, turunlah dengan lembut, bukan menjatuhkan diri, agar tetap dalam kekhusyukan dan ketenangan.
2. Anggota yang Menyentuh Tanah Saat Sujud
Dalam sujud, Rasulullah ﷺ bersabda: “Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh anggota: dahi (termasuk hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung jari kedua kaki.” (HR. Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Bekal Menuju Surga: Keutamaan Memperbanyak Sujud
Artinya, seluruh bagian ini harus menyentuh tempat sujud secara sempurna. Dahi dan hidung menempel dengan mantap, bukan sekadar menyentuh ringan. Tangan diletakkan sejajar bahu atau telinga, sementara jari-jari kaki diarahkan ke kiblat.
3. Posisi Tubuh Saat Sujud
Rasulullah ﷺ menegakkan posisi sujud dengan penuh kesempurnaan:
Kedua lengan tidak menempel di tanah seperti anjing.
Kedua siku dijauhkan dari rusuk.
Perut tidak menempel pada paha.
Pandangan diarahkan ke tempat sujud.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
“Tidak ada ibadah yang lebih mencerminkan kerendahan diri seorang hamba selain sujud. Ia adalah puncak kehinaan di hadapan Allah, namun sekaligus puncak kemuliaan bagi hati yang tunduk.” (Madarij as-Salikin, 1/529)
4. Dzikir dan Doa dalam Sujud
Dzikir yang paling utama adalah membaca:
“Subhāna Rabbiyal A‘lā”
(Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi) — minimal tiga kali.
Selain itu, diperbolehkan berdoa dengan doa-doa pribadi, sebab saat sujudlah waktu paling mustajab untuk memohon. Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
“Disunnahkan memperbanyak doa dalam sujud, karena itu adalah tempat terkabulnya doa.” (Al-Majmu’, 3/444)
BACA JUGA: Gerakan yang Membatalkan Shalat
5. Bangkit dari Sujud dengan Tenang
Ketika bangkit dari sujud menuju duduk di antara dua sujud, lakukan dengan tenang sambil membaca:
“Rabbighfir lī, Rabbighfir lī.”
(Ya Rabb, ampunilah aku, Ya Rabb, ampunilah aku.)
Tenanglah sebelum kembali sujud kedua kalinya, karena ketenangan adalah kunci sahnya shalat.
Penutup
Sujud bukan sekadar gerakan fisik, tetapi wujud nyata kehinaan dan penghambaan di hadapan Allah ﷻ. Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
“Lihatlah bagaimana Allah memuliakan hamba yang hina di hadapan-Nya. Semakin lama ia bersujud, semakin tinggi derajatnya di sisi Allah.”
Dengan mempelajari dan memperbaiki tata cara sujud, semoga shalat kita semakin khusyuk, penuh makna, dan diterima di sisi Allah ﷻ. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

