Home Tanya JawabKapan Perkara Mubah Bisa Berubaha Menjadi Maksiat atau Ketaatan?

Kapan Perkara Mubah Bisa Berubaha Menjadi Maksiat atau Ketaatan?

Perkara mubah bukan berarti bebas tanpa batas. Ia bisa menjadi tangga menuju pahala, atau justru pintu menuju dosa.

by Abu Umar
0 comments 17 views

Tanya: Apakah semua perkara mubah itu netral — tidak berpahala dan tidak berdosa?

Jawab:
Secara asal, benar. Perkara mubah adalah sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat. Seorang mukallaf, yakni orang yang telah dibebani hukum syariat, bebas memilih untuk mengerjakannya atau meninggalkannya tanpa berdosa dan tanpa mendapat pahala.

Namun, jangan terburu merasa aman. Karena hukum asal ini bisa berubah, tergantung pada niat dan dampak dari perbuatan tersebut.

Ketika Mubah Berubah Menjadi Makruh atau Haram

Tanya: Kapan perkara mubah bisa berubah menjadi makruh atau bahkan haram?

Jawab:
Perkara mubah berubah menjadi makruh atau haram bila membawa dampak negatif (mafsadah) yang lebih besar daripada manfaatnya.
Contohnya sederhana: makan dan minum.

BACA JUGA:  Apakah Adzab Kubur Terhadap Badan dan Ruh?

Hukum asalnya mubah, bahkan bisa jadi ibadah bila diniatkan untuk menguatkan diri dalam beribadah. Tapi bila dilakukan berlebihan, hingga melampaui batas kewajaran, maka statusnya bisa berubah — dari mubah menjadi makruh, bahkan haram.

Allah Ta’ala berfirman:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)

Rasulullah ﷺ juga memperingatkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Majah: “Manusia tidak memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perut. Cukup bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menafsirkan hadits ini sebagai bentuk tarbiyah (pendidikan) adab dalam perkara yang tampak sepele namun berdampak besar. Beliau berkata:

“Kebanyakan penyakit berasal dari makanan dan minuman yang berlebihan. Maka orang yang mampu mengatur perutnya, sungguh ia telah mengatur agamanya dan akalnya.” (Zad al-Ma’ad, 4/14)

Ketika Mubah Bisa Bernilai Sunnah atau Wajib

Tanya: Apakah perkara mubah bisa berubah menjadi ibadah?

Jawab:
Ya, bisa. Bahkan bisa menjadi sunnah atau wajib, bila di dalamnya terkandung maslahat yang lebih besar daripada mafsadah.

Misalnya, tidur. Secara asal, tidur adalah mubah. Namun bila seseorang tidur agar kuat beribadah di malam hari, maka tidurnya bernilai sunnah — bahkan bisa bernilai wajib bila tanpa tidur ia tidak mampu menunaikan kewajiban dengan baik.

Imam Al-Ghazali rahimahullah menjelaskan dalam Ihya’ Ulumiddin: “Perkara mubah bisa berubah menjadi ibadah bila disertai niat yang benar. Makan, tidur, bahkan bergaul dengan keluarga, semuanya bisa bernilai pahala jika diniatkan untuk menguatkan diri dalam ketaatan.”

Begitulah indahnya syariat Islam. Tidak hanya menilai perbuatan dari lahirnya, tapi juga dari niat dan akibatnya.

BACA JUGA:  Apakah Setelah Mati Manusia Mengetahui Keadaan Dunia?

Pelajaran dari Ulama Salaf

Ulama salaf sangat berhati-hati dalam perkara mubah.

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berkata: “Aku khawatir, perkara mubah yang berlebihan akan menyeretku kepada perkara yang haram.”

Sementara Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Seorang mukmin meninggalkan banyak perkara yang mubah, karena takut terjatuh ke dalam yang haram.”

Penutup

Perkara mubah bukan berarti bebas tanpa batas. Ia bisa menjadi tangga menuju pahala, atau justru pintu menuju dosa.

Kuncinya ada pada niat dan keseimbangan.
Gunakan yang mubah sebagai sarana mendekat kepada Allah, bukan pelarian dari ketaatan.

Karena seperti kata ulama salaf, “Barangsiapa menjaga yang mubah, maka ia akan terjaga dari yang haram.” ]\

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119