Seorang salaf berkata:
“Perbanyaklah saudara seiman, karena setiap mukmin itu bisa memberikan syafaat.”
Inilah harta yang sesungguhnya.
Bukan sekadar banyak teman.
Tapi saudara yang memahami hak dan kewajiban.
Saudara yang saling mengerti.
Saling menanggung beban.
Saling menopang dalam suka maupun duka.
BACA JUGA: Keimanan kepada Allah, yang Membuat Kaum Muslimin Tegar
Diriwayatkan, seorang lelaki datang kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Ia berkata: “Wahai Abu Hurairah, jadikanlah aku sebagai saudaramu.”
Abu Hurairah menjawab:
“Jika makananmu menjadi makananku juga, maka kita saudara.”
Persaudaraan sejati bukanlah kata-kata.
Ia nyata dalam kepedulian.
Ia lahir dari hati yang ikhlas.
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
“Saudaramu yang sejati adalah yang menasihatimu ketika engkau lalai,
dan mendukungmu ketika engkau taat.”
Lalu, bagaimana kita memperbanyak saudara seiman?
Saling mengenal satu sama lain.
Menyebarkan salam dan senyuman.
Tolong-menolong dalam kebaikan.
Saling mendoakan dalam kebaikan.
Saling mengunjungi dan memberi hadiah.
BACA JUGA: Hasad Saudara-saudara Yusuf
Persaudaraan adalah cahaya iman.
Tanpanya, seorang muslim akan rapuh.
Dengan saudara seiman, ia menjadi kuat.
Semoga Allah mengumpulkan kita bersama saudara-saudara yang shalih.
Di dunia hingga di surga-Nya. []
Diambil dari tausiyah: Ustadz Abu Ja’far Cecep Rahmat, Lc., | Mutiara Hikmah
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

