Home IbadahAmalan Terbaik yang Bisa Dilakukan oleh Orang yang Masih Hidup untuk yang Sudah Meninggal

Amalan Terbaik yang Bisa Dilakukan oleh Orang yang Masih Hidup untuk yang Sudah Meninggal

Rasul shollallahu alaihi wasallam menjelaskan dalam hadits ini bahwasanya doa adalah yang bermanfaat bagi mayit.

by Abu Umar
0 comments 123 views

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

Hal paling utama yang bisa dilakukan orang yang masih hidup untuk orang yang sudah meninggal adalah doa. Dalilnya adalah hadits yang tersebutkan dalam as-Shahih, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali 3: sedekah yang mengalir, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak shalih yang mendoakannya (H.R Muslim, pent)

Rasul shollallahu alaihi wasallam menjelaskan dalam hadits ini bahwasanya doa adalah yang bermanfaat bagi mayit.

BACA JUGA:  Doa, Tobat, dan Istikharah

Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan banyak orang yang lebih perhatian untuk menghadiahkan amal shalih kepada orang yang sudah meninggal dan justru meninggalkan bimbingan Nabi shollallahu alaihi wasallam berupa doa.

Sebagai contoh, di bulan Ramadhan ada seseorang mengkhatamkan Quran beberapa kali. Ia jadikan khataman pertama untuk ibunya, kemudian untuk ayahnya, kemudian untuk neneknya, kemudian untuk bibinya, kemudian untuk pamannya, dan seterusnya.

Namun ia tidak menjadikan (pahala mengkhatamkan alQuran itu) untuk dirinya sendiri. Ini menunjukkan kekurangpahaman.

Mestinya yang disyariatkan adalah melaksanakan amal-amal shalih untuk diri orang itu sendiri dan (dipersilakan) mendoakan siapa saja orang yang sudah meninggal dari kalangan kaum muslimin.

BACA JUGA: 8 Amalan Agar Tidak Terhindar dari Gangguan Setan

Saya tidak mengetahui bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam memerintahkan seorang pun dari Sahabatnya untuk bersedekah atau shalat (pahalanya diniatkan) untuk mayit, atau berpuasa (pahalanya diniatkan) untuk mayit. Kecuali dalam perkara yang wajib.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah radhiyallahu anha dari Nabi shollallahu alaihi wasallam beliau bersabda:

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ

Barangsiapa yang meninggal dan memiliki tanggungan puasa, hendaknya wali-nya (ahli warisnya) berpuasa untuk dia (H.R al-Bukhari dan Muslim, pent)

Namun Nabi shollallahu alaihi wasallam membolehkan (bukan memerintah, pent) seseorang untuk bersedekah terhadap ayahnya, atau ibunya, dan semisalnya

(Fataawa Nuurun alad Darb (199/7)) []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119