Dari Adi bin Amirah r.a., ia berkata,
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهُ يَقُولُ: «مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ، فَكَتَمَنَا مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ، كَانَ غُلُولاً يَأْتِي بِهِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَسْوَدُ مِنَ الأَنْصَارِ، كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهُ اقْبَلْ عَنِّي عَمَلَكَ قَالَ: «وَمَالَكَ؟ قَالَ : سَمِعْتُكَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا، قَالَ: «وَأَنَا أَقُولُهُ الْآنَ: مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَلْيَحِيُّ بِقَلِيلِهِ وَكَثِيرِهِ، فَمَا أُوتِيَ مِنْهُ أَخَذَ وَمَا نُهِيَ عَنْهُ انْتَهَى رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
“Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian yang kami angkat sebagai petugas untuk mengurusi suatu pekerjaan, kemudian ia menyembunyikan dari kami sebuah jarum, apalagi yang lebih besar dari jarum itu, maka hal itu adalah pengkhianatan yang akan dipikulnya sendiri pada hari Kiamat. Kemudian ada seorang laki-laki berkulit hitam dari kaum Anshar berdiri, seolah-olah aku pernah melihatnya. Lalu ia berkata, Ya Rasulullah, terimalah kembali tugas yang engkau serahkan kepadaku Rasulullah ﷺ bertanya. “Mengapa engkau?” la menjawab, ‘Aku mendengar engkau bersabda demikian dan demikian Beliau bersabda pula, Aku tegaskan sekarang bahwa barangsiapa di antara kalian yang kami angkat sebagai petugas untuk melaksanakan suatu pekerjaan, hendaklah ia datang kepada kami dengan membawa hasil pekerjaannya, baik sedikit maupun banyak. Lalu, apa yang diberikan kepada nya, maka ia boleh mengambilnya. Dan apa yang dilarang untuknya, maka ia tidak boleh mengam-bilnya.” (HR Muslim)
BACA JUGA: Riyadhush Shalihin Hadist 12: Tawasul dengan Doa
Penjelasan Kata
مُحَيَّطًا فَمَا فَوْقَهُ Seukuran jarum atau yang lebih kecil daripadanya.
علولاً Menggelapkan. Maksudnya, mengam-bil dengan cara khianat. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa kata ghulul diambil dari kata al-ghull yang berarti belenggu yang ter-buat dari besi untuk mengikat tangan dan leher
أقبل على عملك Terimalah dariku amalmu Maksudnya, izinkanlah aku untuk menjalan-kan tugas yang telah engkau serahkan kepa-daku
كذا وكذا Begini dan begitu. Ungkapan ini ter-masuk kiasan untuk mengemukakan hal yang tidak jelas dan mengungkapkan sesuatu de-ngan tidak terang-terangan.
Diberikan. Maksudnya, sesuatu yang diberikan sebagai upahnya
نهى عنه انتهى مالی Dan apa yang dilarang itu ditinggalkan. Maksudnya, sesuatu yang tidak di-perbolehkan untuk mengambilnya, maka tidak boleh pula untuk mengambilnya.
BACA JUGA: Riyadhush Shalihin Hadist 11: Niat Kebaikan dan Keburukan
Mutiara-Mutiara Hadits
1. Ancaman yang sangat keras terhadap orang yang berkhianat terhadap pekerjaan dan tanggung jawabnya, baik sedikit maupun banyak.
2. Barangsiapa diberikan amanah untuk mengurusi harta umat, maka ia harus menjaganya dan menunaikan harta itu kepada orang-orang yang berhak atasnya, tanpa mengambil keuntungan pri-badi dari harta itu. Apabila ia berkhianat dengan mengambil harta orang lain, ma-ka ia wajib mengembalikannya dan kalau tidak dilakukan, maka pada hari Kiamat ia akan dipertontonkan kejahatannya itu di hadapan orang banyak.
3. Kewajiban untuk menjauhkan kekuasaan dan jabatan dari orang yang dianggap tidak dapat dipercaya, dan tidak mam-pu menjalankan tugas-tugasnya dengan amanah dan ikhlas.
4. Kewajiban bagi para pemegang kewenangan untuk mengetahui orang-orang yang menyumbangkan dananya dan cara pengumpulannya, sehingga ia mengambil sesuatu yang boleh diambil dan menolak sesuatu yang tidak boleh diambil. []
Sumber: Nuzhatul Muttaqiin Syarhu Riyaadhish Shaalihiin (Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 1) / Penulis: Imam an-Nawawi (Pensyarah: Musthafa Dib al-Bugha dkk -Penerjemah: Misbah) / Penerbit: Asli Darul Musthafa / Gema Insani
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311
