Home SirahPertanyaan-pertanyaan dalam Kepala Abu Bakar Ash-Shiddiq

Pertanyaan-pertanyaan dalam Kepala Abu Bakar Ash-Shiddiq

Mimpi ini merupakan kabar gembira sebagai pendahulu keyakinan Abu Bakar, penghormatan alam gaib untuk rohnya yang amat menantikan kebenaran dan keimanannya yang sangat merindukan kebenaran.

by Abu Umar
0 comments 70 views

Pikiran-pikirannya semakin terang. Di bumi ini terdapat banyak sekali yang rindu untuk mengenal Allah Yang Mahabenar. Di Syam. Mekah, dan di berbagai negeri Allah yang luas. Banyak di antara mereka tidak bisa tidur karena rindu ingin mengenal Allah. Hati banyak orang menginginkan cahaya itu muncul. Menantikan kalimat Allah muncul menerangi mereka tanpa diduga-duga.

Atau Allah telah meninggalkan hamba-hamba-Nya ini?

Apakah Allah membiarkan mereka bingung tak tentu arah, padahal mereka telah membentangkan harapan kepada-Nya?

Tentu saja tidak. Allah terlalu Penyayang untuk menjauhi mereka yang memohon sepenuh hati untuk mengenal-Nya. Jadi, petunjuk itu pasti datang. Tak lama lagi, akan muncul seseorang dengan benar mengatakan kepada semua orang. “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu.” (Ash-Shaff: 6).

Namun dari mana gerangan datangnya rasul ini?

Mereka yang memiliki pengetahuan bersumber dari kitab di Syam dan Mekah, hampir sepakat bahwa rasul yang dinantikan itu akan muncul ke dunia dari sana, dari tempat di mana Ibrahim mengangkat pondasi-pondasi Baitullah.

Dari Mekah. Tempat Ka’bah yang agung. Tetapi, Mekah penuh dengan para penyembah berhala, suka berjudi dan mengundi nasib. Dan semua najis yang berasal dari amalan setan.

Apakah memang Allah tidak menemukan selain mereka-mereka ini untuk memilih seseorang di antaranya sebagai rasul-Nya, padahal bumi Allah begitu luas membentang?

BACA JUGA:  Abu Bakar dan Umar bin Khattab, Model Penguasa Seperti apakah Dia?

Tapi apa salahnya? Bukankah yang dimasuki para dokter tidak lain adalah rumah orang-orang sakit.

Ketika paganisme nan buas memupus seluruh harapan akan ketauhidan, bukankah suatu hikmah agung jika dari tempat yang sama muncul seseorang yang mengangkat tinggi panji tauhid? Selain itu, meskipun paganisme menyebar di Mekah, namun masih ada sekelompok kaum yang memiliki warisan-warisan akhlak yang tiada bandingnya.

Siapa gerangan yang bisa menyamai mereka dalam hal menjaga kehormatan, memuliakan tamu, menolong orang yang teraniaya, dan membantu orang lain yang terkena musibah?

Siapa di antara seluruh umat selain mereka yang memiliki bulan-bulan suci, saat-saat pedang masuk ke dalam warangka?

Siapa gerangan yang bisa menyamai mereka dalam hal menyalakan perapian tinggi menjulang sebagai petunjuk untuk para tamu?

Siapa gerangan yang bisa menyamai mereka kala seorang tuan bilang pada budaknya, “Jika kamu bisa mendatangkan seorang tamu, kamu merdeka!”

Siapa gerangan yang diberi hikmah seperti yang diberikan kepada mereka?

Mereka inilah orang-orang yang melahirkan Umru’ul Qais, Zuhair bin Abi Sulma, Nabighah Adz-Dzibyani, Tharifah bin Abd, Umaiyah bin Abi Shalt. Labid bin Rabi’ah. Ka’ab bin Zuhair, Qus bin Sa’idah, Sahban bin Wa’il.

Abu Bakar terus berpikir. Kelebihan dan keistimewaan-keistimewaan kaumnya yang begitu menawan terlihat di hadapannya. Adakah suatu kaum yang diberikan ketulusan fitrah seperti yang diberikan kepada bangsa Arab?

Mereka adalah kaum nan tulus, tidak ada ruang untuk kepalsuan dan kebohongan dalam kehidupan dan perilaku mereka. Jujur dalam segala keutamaan, dan juga jujur dalam segala kerendahan mereka.

Kehidupan mereka jelas sekali, sejelas padang pasir tempat mereka tinggal, sejernih langit yang ada di atas mereka. Karena ketulusan dan kejernihan inilah, hikmah datang kepada mereka. Mereka mampu memprediksi, mempelajari bahasa diam segala sesuatu yang ada dalam kehidupan.

Pikiran-pikiran lurus terus datang silih berganti dalam hati pakar nasab Arab dan penghafal hikmah Arab, ia seakan berbicara pada diri sendiri, inilah Qus bin Sa’idah, inilah Waraqah bin Naufal, inilah Zaid bin Amr bin Nufail. Dari mereka lahir puluhan dan puluhan lagi keturunan yang memakmurkan generasi dan masa. Mereka semua menjauhkan diri dari penyembahan berhala, melepaskan diri dari agama dan apa yang disembah kaum mereka. Mereka berinteraksi dengan agama Ibrahim. senantiasa menatap ke langit, menantikan kalimat Allah. Dan mereka semua berharap menjadi nabi yang dinantikan itu. Namun demikian, tak seorang pun di antara mereka ini mengaku sebagai nabi.

Mereka punya keimanan, kebersihan, dan perilaku baik. Kepercayaan orang membuat siapa pun membenarkan mereka itu. Andai saja di antara mereka ini mengaku nabi dan mengatakan. “Aku utusan dari sisi Allah.” tentu mereka yang menjauhkan diri dari penyembahan berhala akan segera mengikuti. Lantas kenapa tak seorang pun di antara mereka ini mengaku nabi?

Karena mereka jujur. Benar. Kejujuran dan transparasi adalah keistimewaan kaum kita yang paling besar.

Seorang Arab menahan diri untuk berkata dusta terhadap untanya. Seraya menahan dahaga yang amat berat, ia berkata pada untanya:

Aku ingin memberimu minum agar kau tenang
Namun aib orang-orang yang berdusta menghalangiku untuk itu
Apakah orang Arab kebanyakan bisa malu berdusta pada untanya.
Kemudian orang-orang lurus lagi suci tersebut lancang berdusta kepada Allah? Untuk itu, kita adalah orang-orang yang memiliki kejujuran besar. Nabi tidak lain adalah seorang yang jujur.

Kenapa prediksi-prediksi ini tidak juga terlihat benar, prediksi-prediksi yang nyaris menyepakati bahwa nabi yang akan datang, akan muncul dari lingkungan Ka’bah; Baitullah nan agung?

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang datang dan pergi di dalam hati dan pikiran Abu Bakar. Setelah menuntaskan seluruh pekerjaan di Syam, Abu Bakar bersiap-siap untuk kembali ke kampung halaman. Beberapa hari menjelang kepulangannya, ia bermimpi. la mimpi bulan meninggalkan tempatnya menuju ufuk paling tinggi, lalu turun ke Mekah. Bulan kemudian terpecah menjadi beberapa bagian yang menyebar ke seluruh rumah-rumah di Mekah, kemudian pecahan-pecahan ini menyatu kembali, selanjutnya bulan kembali ke wujud semula dan berada di pangkuan Abu Bakar!

BACA JUGA: Abu Bakar Ash-Shiddiq Menantikan Kedatangan Nabi

Abu Bakar bangun dan mimpi ini benar-benar menguasai kesadarannya, la bergegas menemui salah seorang pendeta yang sudah ta kenal dan mengadakan hubungan-hubungan spiritual dengan mereka yang amat membahagiakan Abu Bakar Abu Bakar menceritakan perihal mimpinya itu, lalu si rahib saleh menganggukkan kepala, dan berkata kepada Abu Bakar, “Hari-harinya sudah tiba!”

Abu Bakar lantas bertanya, “Siapa yang kau maksudkan? Nabi yang kita nantikankah?”

“Ya,” jawab si rahib, “Dan kamu akan beriman bersamanya. Kamu akan menjadi orang paling bahagia mendapatkannya!”

Mimpi Abu Bakar ini bukan sekadar bunga tidur, bukan pula sekadar ungkapan kerinduan yang tersembunyi dalam alam bawah sadar semata. Tetapi mimpi ini merupakan pertanda akan hakikat-hakikat kokoh dan kuat yang mendiktekan keyakinan tak tergoyahkan kepada orang yang memimpikannya, keyakinan bahwa umat manusia memerlukan kehadiran seorang rasul dan kepastian kedatangan rasul tersebut.

Mimpi ini merupakan kabar gembira sebagai pendahulu keyakinan Abu Bakar, penghormatan alam gaib untuk rohnya yang amat menantikan kebenaran dan keimanannya yang sangat merindukan kebenaran. Keyakinan itu adalah ketika Allah memilih Muhammad untuk mengemban risalah.

Ketika Abu Bakar segera beriman kepada beliau dan bersama beliau. Ini tidak ia lakukan lantaran mimpi, tetapi karena ia pernah memimpikan sesuatu, memiliki pandangan akal, logika, dan mata hati yang muncul karena perenungannya yang mendalam, terus mendengarkan hikmah. hingga Allah memilih Abu Bakar, dan memberinya hidayah. []

Sumber: Khulafaur Rasül – Biografi Khalifah Rasulullah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Umar bin Abdul Aziz / Karya: Khalid Muhammad Khalid / Penerbit: Ummul Qura / Cetakan: VI. Agustus 2021 M/Dzulhijjah 1442 Η

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119