Mengetahui Allah Maha Mengetahui

Jika seorang hamba mengetahui bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Mengetahui, dan tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang tersembunyi baginya. Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi lagi, Dia mengetahui pandangan mata yang berkhianat dan apa yang disembunyikan oleh hati; Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan Dia menghitung segala sesuatu dengan tepat.

Barang siapa yang senantiasa menyadari bahwa Allah senantiasa memperhatikan, melihat, dan meliputi dirinya, maka dia tentu akan menjaga ucapannya, tingkah lakunya, bahkan dia akan menjaga apa yang terlintas dalam pikirannya. Dia akan menjaga dirinya dari setiap yang tidak Allah ridai. Sehingga yang demikian itu membuat keterikatan dirinya pada apa yang Allah cintai dan ridai.

Allah berfirman,

أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى)

“Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?” (QS. Al-‘Alaq: 14)

وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ)

“Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat: 1)

أَعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ)

“Lakukanlah apa yang kamu kehendaki! Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Fusshilat: 40)

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ)

“Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 235)

Tidak diragukan lagi bahwa mengetahui akan hal ini akan menanamkan rasa takut kepada Allah dalam diri seorang hamba, dia akan merasa diawasi oleh-Nya, sehingga membuatnya menjalankan ketaatan kepada-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Jika seorang hamba mengetahui bahwa Allah Maha Kaya, Maha Pemurah, Maha Penderma, Maha Penyayang, Maha Luas Ilmunya, Maha Berbuat Baik, dan bahwa Allah-kendati Dia merupakan Dzat Yang Paling tidak membutuhkan hamba-hamba-Nya-Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap mereka, Dia ingin memberikan kebaikan dan menjauhkan bahaya dari hamba-hamba-Nya, yang demikian itu bukan untuk mengambil manfaat dari mereka, dan bukan pula untuk menjauhkan bahaya yang akan menimpa diri-Nya.

Sebaliknya, justru itu semua karena belas kasih dan kebajikan Allah. Dia menciptakan makhluk-Nya bukan untuk memperbanyak jumlah-Nya yang sebelumnya sedikit, bukan untuk menjadikan-Nya berkuasa dari yang sebelumnya terhina, bukan agar mereka memberikan rizeki kepada-Nya, atau bukan agar mereka memberikan-Nya manfaat. Allah berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ * مَا أُرِيدُ مِنْهُم مَن رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ )

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzáriyat: 56-58)

Mengetahui Allah Maha Mengetahui

Dia menciptakan makhluk-Nya bukan untuk memperbanyak jumlah-Nya yang sebelumnya sedikit, bukan untuk menjadikan-Nya berkuasa dari yang sebelumnya terhina, bukan agar mereka memberikan rizeki kepada-Nya, atau bukan agar mereka memberikan-Nya manfaat.

Subscribe