Suatu hari, Abu Hanifah An-Nu’man berdiri di dalam toko untuk menjual pakaian sutera. Seseorang kemudian datang dan berkata, “Wahai Abu Hanifah! Aku butuh pakaian sutera.”
“Warna apa?” tanya Abu Hanifah.
“Warna ini dan itu,” jawabnya.
“Sabarlah menunggu, mudah-mudahan ada kiriman baju se-perti yang engkau butuhkan, insya Allah,” kata Abu Hanifah.
BACA JUGA: Abu Hanifah dan Pedagang Terpercaya
Belum genap sepekan, Abu Hanifah mendapat kiriman baju sesuai yang diinginkan orang tersebut. Abu Hanifah kemudian berkata kepadanya, “Pakaian yang engkau perlukan itu sudah datang.”
Abu Hanifah mengeluarkan pakaian tersebut dan memberikannya kepadanya.
la sangat menyukai pakaian itu dan bertanya, “Wahai Abu Hanifah! Berapa harga yang harus aku berikan pada pelayanmu?”
BACA JUGA: Abu Hanifah dan Ummu Imran, Wanita Gila
“Satu dirham,” jawab Abu Hanifah.
“Engkau pasti menghina,” kata orang itu.
“Aku tidak menghina. Aku membeli dua pakaian seharga duapuluh dinar satu dirham. Aku menjual salah satunya seharga duapuluh dinar, dan baju ini masih tersisa dengan harga satu dirham. Aku tidak akan mengambil untung dari temanku sendiri,” kata Abu Hanifah. []
Sumber: 100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Abi Hanifah An-Nu man -100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Malik bin Anas – 100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Asy-Syafii – 100 Qishatan wa Qishah min Hayati Al Imam Ahmad bin Hanbal (400 Kisah Hidup Imam Empat Madzhab) /Penulis: Dr Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi / Penerbit: Zam Zam Cetakan V: September 2023
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

