Rasulullah ﷺ bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Hadits ini mungkin sudah sering kita dengar, bahkan mungkin diulang-ulang dalam berbagai majelis. Namun, pertanyaannya: siapakah yang dimaksud dengan wanita shalihah itu? Apa kriteria yang menjadikan seorang wanita layak digelari sebaik-baik perhiasan dunia?
1. Taat kepada Allah dan Suami
Allah Ta’ala telah memberikan petunjuk dalam Al-Qur’an:
فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ
“Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)…” (QS. An-Nisa: 34)
Ayat ini memberikan dua ciri utama wanita shalihah. Pertama, ia adalah qanitah, yakni taat. Ibnu ‘Abbas rahimahullah menafsirkan: “Yaitu taat kepada suaminya.” Pendapat lain menyebutkan: “Taat kepada Allah, menjalankan hak-hak Allah dan hak suaminya.”
BACA JUGA: Yang Harus Diperhatikan oleh Seorang Wanita Muslimah ketika Ada Tamu Suami di Rumah
Artinya, ketaatan seorang wanita kepada Allah akan menuntunnya untuk menunaikan hak-hak suami dengan sempurna. Ia menyadari bahwa ketaatan dalam rumah tangga bukanlah keterpaksaan, melainkan ibadah yang mengantarkannya kepada ridha Allah.
Imam Fakhruddin Ar-Razi rahimahullah berkata: “Ketahuilah, wanita tidak disebut shalihah kecuali ia taat pada suaminya.” Ungkapan ini menegaskan betapa pentingnya peran ketaatan sebagai fondasi keshalihan seorang wanita.
2. Menjaga Kehormatan dan Amanah
Kriteria kedua adalah menjaga diri ketika suami tidak ada. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa maksudnya adalah menjaga kehormatan dirinya, serta menjaga harta suaminya.
Menjaga kehormatan berarti menutup pintu dari segala bentuk fitnah, godaan, dan perbuatan yang bisa merusak nama baik dirinya maupun keluarganya. Seorang wanita shalihah tidak mudah tergoda oleh perhatian asing, tidak membuka peluang bagi syubhat, dan senantiasa menjaga iffah (kehormatan) yang Allah titipkan padanya.
Sedangkan menjaga harta suami berarti menggunakan nafkah yang diberikan dengan penuh rasa syukur, tidak berlebih-lebihan, dan selalu meminta izin suami dalam pengeluarannya. Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata: “Wanita shalihah adalah yang menjaga dirinya ketika suaminya pergi, serta menjaga hartanya ketika ia tidak ada.”
3. Wanita Shalihah adalah Nikmat Agung
Betapa besar nikmat seorang pria ketika Allah karuniakan padanya istri shalihah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah pernah menulis: “Di antara tanda kebahagiaan seorang hamba adalah mendapatkan pasangan yang shalih/shalihah, teman-teman yang baik, serta rezeki yang lapang.”
Rasulullah ﷺ pun menegaskan bahwa wanita shalihah adalah salah satu sebab utama kebahagiaan hidup seorang lelaki. Dalam hadits lain beliau bersabda:
“Dunia adalah kenikmatan, dan kenikmatan dunia yang paling utama adalah wanita shalihah. Jika engkau memandangnya, ia menyenangkanmu. Jika engkau memerintahkannya, ia mentaatimu. Jika engkau pergi darinya, ia menjaga dirimu dan hartamu.” (HR. Abu Dawud)
4. Jalan Keshalihan Itu Bisa Ditempuh
Perlu ditekankan bahwa keshalihan bukanlah sesuatu yang turun begitu saja tanpa usaha. Menjadi wanita shalihah adalah perjalanan panjang yang ditempuh dengan ilmu, iman, dan amal.
BACA JUGA: Menantu Pilihan Umar bin Khattab
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: “Seorang wanita shalihah lebih baik daripada seribu lelaki yang tidak shalih.” Perkataan ini menggambarkan betapa besarnya peran wanita dalam membangun peradaban. Dari rahim wanita shalihah lahirlah generasi rabbani, dan dari keteladanan akhlaknya lahir keluarga yang diridhai Allah.
Penutup
Wanita shalihah bukan sekadar gelar, melainkan sebuah keadaan jiwa yang dibangun di atas ketaatan kepada Allah, ketaatan kepada suami, serta penjagaan diri dari segala bentuk keburukan. Ia ibarat perhiasan terindah di dunia, bukan karena harta, kecantikan, atau kepandaiannya, tetapi karena hatinya yang tunduk kepada Allah.
Semoga Allah menjadikan para wanita muslimah sebagai perhiasan yang hakiki bagi keluarga dan umat ini. Sebab, sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu: “Tidak ada pemberian yang lebih berharga setelah iman kepada Allah, selain istri shalihah.”
Wallahu a’lam bish-shawab. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311