Hasan bin Tsabit mengenang kepergian Utsman bin Affan, banyak menangis dan memperlihatkan kesedihan mendalam atas kematiannya, serta dia mencela orang-orang yang membunuhnya dan menyalahkan apa yang mereka perbuat.
Dia berkata:
Apakah kalian meninggalkan penaklukan negeri-negeri di belakang kalian
Lalu kalian datang memerangi kami di sisi kubur Muhammad?
Jalan yang kalian tempuh adalah seburuk-buruk jalan kaum muslimin
Benar-benar buruk urusan orang durjana yang menyengaja
BACA JUGA: Ketika Utsman bin Affan Membeli Sumur
Bila kalian datang kami menyiapkan orang-orang pemberani
Sebagai makanan kuda-kuda kalian di sekitar Madinah
Atau kalian pulang kembali, maka itulah seburuk-buruk perjalanan kalian
Dan seperti urusan pemimpin kalian yang tidak diberi petunjuk
Para sahabat Nabi di sore hari itu
Seperti unta-unta yang disembelih di pintu masjid
Aku menangis untuk Abu Amr karena kesabarannya yang baik
Sore hari telah tinggal di Baqi Al Gharqad
Hasan juga berkata,
Barang siapa menginginkan kematian murni tanpa noda
Maka silakan datang ke tempat singa di rumah Utsman
Mereka membunuh laki-laki beruban yang memiliki tanda bekas sujud
Yang melewati malam dengan bertasbih dan membaca Alquran
Bersabarlah, aku korbankan ibuku dan anak-anaknya untuk kalian
Terkadang sabar menghadapi hal yang dibenci itu bermanfaat
Kami menerima orang-orang Syam sebagai pembela
Kami menerima pemimpin dan saudara sebagai saudara
Sesungguhnya aku bagian dari mereka, mereka tidak hadir ataupun hadir
Selama aku hidup dinamakan Hasan
Kamu akan segera mendengar Allahu akbar di rumah mereka
Wahai para pembangkang Usman!
Duhai gerangan diriku, duhai gerangan kafilah mengabariku Bagaimana keadaan Ali dan Ibnu Affan?
BACA JUGA: Utsman bin Affan Semasa Jahiliyah
Utsman bin Affan memikul beban berat dalam waktu yang panjang, dimana dia memikul tugas dan kewajiban kekhalifahan selama 12 tahun, mengibarkan panjinya dengan tangan kanannya.
Keinginannya yang terbesar adalah agar panjinya tidak jatuh selama dia masih hidup, dan agar bertemu Allah dalam keadaan dia tidak memikul darah seorang muslim di pundaknya walaupun hanya setetes. []
Sumber: Para Sahabat Nabi ﷺ, Kisah Perjuangan, Pengorbanan, dan Keteladanan, karya Dr. Abdul Hamid, Penerbit Darul Haq, Cetakan 1, Februari 2017
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311