Bukan hanya di dalam Alquran saja kematian digambarkan dengan jelas, tetapi di dalam hadits pun Rasulullah SAW menjelaskannya. berikut kumpulan hadits kematian sebagai pengingat kita bahwa nyawa bisa dicabut kapan dan di mana saja.
Manusia tidak akan lepas dari maut, bahkan maut akan selalu membayangi kita kemana pun kita berada. Imam Bukhari meriwayatkan hadits kematian berikut ini:
Dari Abdullah, dia berkata, Rasulullah ﷺ membuat garis segi empat, dan Beliau membuat garis di tengahnya keluar darinya. Beliau membuat garis-garis kecil kepada garis yang ada di tengah ini dari sampingnya yang berada di tengah.
Beliau bersabda, “Ini manusia, dan ini ajal yang mengelilinginya, atau telah mengelilinginya. Yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya.” (HR Bukhari).
Oleh sebab itu di dalam hadits di atas mengingatkan kita, bahwa kita akan selalu diliputi oleh kematian. Namun kita tidak tahu jalan mana kematian akan menghampiri kita.
Rasulullah ﷺ memberitahukan jika umur umatnya tidak panjang, oleh sebab itu kita harus selalu mengingat kematian.
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu.” (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Kumpulan hadits tentang kematian bukan untuk menakuti setiap umat islam, tetapi sebagai pengingat jika kematian bisa menghampiri kita. Oleh sebab itu, Rasulullah ﷺ selalu mengingatkan umatnya akan kematian. Di antaranya dengan mempersiapkan bekal yang akan dibawa ketika kita meninggal dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi; Nasai; Ahmad).
Banyak di antara kita yang terlena dengan kehidupan dunia, bahkan membuat hidup kita seolah-olah diperbudaknya. Oleh sebab itu, mengingat kematian akan membuat kita hidup lebih tenang dan tentram.
Syumaith bin ‘Ajlan berkata, “Barangsiapa menjadikan maut di hadapan kedua matanya, dia tidak peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya.”(Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 483, tahqiq Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi).
Kematian bisa datang kapan dan di mana saja, maka kita harus mempersiapkannya. Karena setelah kita meninggal dunia, maka tidak akan ada pahala yang bisa kita perbuat. tapi ada pahala yang terus mengalir setelah kita meninggal dunia.
“Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa-i).
Mengetahui hadits tentang kematian ini bukan mengharuskan kita takut dan terus beribadah tanpa henti. Tetapi agar kita selalu mengerjakan amalan atau perbuatan yang baik, yang akan selalu menjadi amal saat maut menghampiri kita. []
SUMBER: SAHIJAB
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

