Home Nasihat UlamaWaspadai Kerasnya Qalbu

Waspadai Kerasnya Qalbu

Sufyan ats-Tsauri rahimahullah pernah berdoa: “Ya Allah, berilah aku tangisan seorang yang takut kepada-Mu, sebelum hari datang di mana tangisan tidak lagi bermanfaat.”

by Abu Umar
0 comments 122 views

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,

أن القلب إذا خاف بكت العين ، وإذا كان قاسيًا ، نسأل الله عز وجل أن يبعدنا و إياكم من قسوة القلب، لم تدمع العين.

“Jika qalbu takut (kepada Allah), maka mata akan menangis. Namun, jika qalbu itu keras, maka mata tidak akan bisa menangis.”

___________________

📚 Syarh al-Arbain an-Nawawiyah hlm. 192

Kalimat ini menggambarkan hubungan yang dalam antara hati dan air mata. Tangisan seorang mukmin bukan sekadar emosi, tetapi cerminan dari hidupnya hati yang takut kepada Allah. Ketika hati dipenuhi rasa takut, cinta, dan pengagungan kepada Rabb-nya, maka air mata menjadi saksi keikhlasan dan kelembutan iman.

Sebaliknya, jika hati keras dan jauh dari rasa takut kepada Allah, maka mata pun kering, tak mampu menangis walau ayat-ayat peringatan dibacakan. Inilah tanda hati yang mulai mati, sebagaimana firman Allah: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (QS. Al-Baqarah: 74)

BACA JUGA:  Temukan Hatimu

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Tangisan karena takut kepada Allah adalah bukti kelembutan hati. Tidaklah air mata keluar kecuali dari hati yang lembut, dan tidaklah hati lembut kecuali karena mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.”

Hati yang keras tidak muncul tiba-tiba. Ia lahir dari lalai, dosa yang berulang, dan cinta dunia yang berlebihan. Sebagaimana perkataan al-Hasan al-Bashri rahimahullah: “Banyak dosa dilakukan, maka matilah hati. Bila hati telah mati, tidak ada lagi kebaikan yang terasa nikmat.”

Maka, tangisan karena takut kepada Allah adalah rahmat dan karunia besar. Rasulullah ﷺ bersabda: “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah.”
(HR. Tirmidzi)

Tangisan seorang mukmin bukan kelemahan, tetapi tanda kehidupan spiritual yang tinggi. Ia menangis bukan karena sedih terhadap dunia, melainkan karena sadar betapa banyak dosanya dan betapa agung Rabb yang disembahnya.

BACA JUGA:  9 Akibat Maksiat

Oleh sebab itu, para salaf sering memohon kepada Allah agar dianugerahi hati yang lembut dan mata yang mudah menangis. Mereka khawatir jika mata mereka kering, itu adalah pertanda Allah telah berpaling dari hati mereka.

Sufyan ats-Tsauri rahimahullah pernah berdoa: “Ya Allah, berilah aku tangisan seorang yang takut kepada-Mu, sebelum hari datang di mana tangisan tidak lagi bermanfaat.”

Maka, siapa yang masih dapat menangis saat mengingat Allah, hendaknya bersyukur atas hidupnya hatinya. Dan siapa yang matanya kering, hendaklah segera beristighfar dan memohon kelembutan hati, karena air mata yang keluar karena takut kepada Allah adalah tetesan yang memadamkan api dosa. []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119