Allah SWT berfirman:
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ )
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 8)
Imam Ibnu Katsir menafsirkan, artinya pada hari itu kalian akan ditanya apakah kalian mensyukuri beragam nikmat yang Allah anugerahkan, seperti nikmat sehat, rasa aman, rizki dan lainnya, apakah semua nikmat itu kalian balas dengan rasa syukur dan ibadah?
BACA JUGA: Bagaimana Terjadinya Hisab pada Hari Kiamat?
Berkata: Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata:
بَيْنَا أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ جَالِسَانِ إِذْ جَاءَهُمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا أَجْلَسْكُمَا هَاهُنَا ؟ قَالَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أَخْرَجْنَا مِنْ بُيُوتِنَا إِلَّا الْجُوعِ، قَالَ وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ مَا أَخْرَجْنِي غَيْرِهِ فَانْطَلَقُوا حَتَّى أَتَوْا بَيْتَ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ
فَاسْتَقْبَلَتْهُمُ الْمَرْأَةُ فَقَالَ لَهَا : أَيْنَ فُلَانٌ ؟ قَالَتْ : ذَهَبَ يَسْتَعْذِبَ لَنَا مَاءً، فَجَاءَ صَاحِبُهُمْ حَامِلاً قِرْبَتِهِ، فَقَالَ : مَرْحَبًا مَا زَارَ الْعِبَادُ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ نَبِيٍّ زَارَيَ الْيَوْمَ فَعَلَقَ قِرْبَتَهُ بِكُرَبٍ نَخْلَةٍ وَانْطَلَقَ فَجَاءَهُمْ بِعَذْقِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا
كُنْتَ اجْتَنَيْتَ ؟ قَالَ : أَحْبَبْتُ أَنْ تَكُونُوا الَّذِينَ تَخْتَارُوْنَ عَلَى أَعْيُنِكُمْ ثُمَّ أَخَذَ الشَّفْرَةِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكَ وَالْحَلُوبَ فَذَبَحَ لَهُمْ يَوْمَئِذٍ فَأَكَلُوا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتَسْأَلْنَ عَنْ هَذَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمُ الْجُمْعُ فَلَمْ تَرْجِعُوا حَتَّى أَصَبْتُمْ هَذَا، فَهَذَا مِنَ النَّعِيمِ
“Saat Abu Bakar dan Umar duduk, tiba-tiba nabi menda-tangi mereka, beliau bertanya: Kenapa kalian duduk-duduk di sini? Keduanya menjawab: Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, tidak ada yang membuat kami keluar rumah selain rasa lapar. Beliau pun menyahut: Demi yang mengutusku dengan kebenaran, tidak ada membuatku keluar rumah selain itu. Akhirnya mereka pergi hingga tiba di rumah seorang Anshar, mereka disambut oleh se-orang wanita lalu nabi bertanya: Mana si fulan? Wanita itu menjawab: la pergi untuk mengambil air. akhirnya ia datang dengan membawa geriba air, ia kemudian berkata: Selamat datang, tidaklah seorang hamba lebih mulia melebihi seorang nabi yang mengunjungiku pada hari ini. Ia menggantung geriba air di dekat pohon kurma, ia pergi kemudian tidak lama setelah itu datang dengan membawa tandan anggur, nabi bertanya: Bukankah kau sudah memanen? Orang Anshar itu menjawab: Aku ingin kalian yang memilih sendiri apa yang ada di hadapan kalian.
Setelah itu ia mengambil parang, nabi bersabda kepadanya: “Jangan menyembelih hewan ternak penghasil susu.” la menyembelih untuk mereka pada hari itu, setelah itu nabi bersabda: Kalian akan ditanya tentang (nikmat) ini pada hari kiamat, rasa lapar membuat kalian keluar meninggalkan rumah lalu tidaklah kalian kembali pulang hingga mendapatkan ini, ini termasuk nikmat.”
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Nabi bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي الْعَبْدَ مِنْ النَّعِيمِ أَنْ يُقَالَ لَهُ أَلَمْ نُصِحَ لَكَ حِسْمَكَ وَنُرُويَكَ مِنْ الْمَاءِ الْبَارِدِ
“Sungguh nikmat pertama yang akan ditanyakan pada se-orang hamba adalah ditanyakan kepadanya: Bukankah Aku menyehatkan badanmu dan memberimu minum air dingin?” (Mukhtashar Tafsir Ibni Katsir, 2/465)
Sa’di bin Jabir menyatakan, bahkan satu teguk madu pun (akan dimintai pertanggung jawabannya). Mujahid menyatakan, semua kenikmatan dunia (akan dimintai pertanggung jawaban-nya). Hasan al-Bashri menyatakan, makan pagi dan makan malam termasuk bagian dari nikmat. Abu Qilabah menyatakan, makan keju, madu dengan roti bersih termasuk nikmat.
Imam Ibnu Katsir menyatakan, perkataan Mujahid lebih menyeluruh dari semua pernyataan di atas.
Ibnu Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 8) la berkata: Kenikmatan adalah badan sehat, pendenga-ran sehat dan penglihatan sehat. Allah akan bertanya kepada seluruh manusia, semua nikmat tersebut mereka gunakan untuk apa, meski la lebih tahu dari mereka. Itulah yang dimaksud firman Allah:
بهِ عِلْمُ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ وَلَا نَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ : أُوْلَيْكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا ))
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pen-dengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 36)
BACA JUGA: Istana, Kamar, Kediaman, dan Tenda-tenda Surga
Disebutkan dalam Shahih Bukhari, Sunan Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاعُ
“Dua nikmat yang membuat banyak manusia tertipu; sehat dan waktu luang.” (At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, hadits nomor 2022)
Artinya, mereka tidak mensyukuri kedua nikmat ini dengan baik dan tidak menunaikan kewajibannya. Orang yang tidak menunaikan kewajiban yang menjadi tanggungannya, dialah orang yang tertipu. (Al-Bukhari, 11/196) []
Sumber: Ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah (Prahara Padang Mahsyar – Ulasan Mendalam tentang Peristiwa Pengumpulan Manusia di Padang Mahsyar, Huru-Hara Kiamat, Hisab, Mizan, Telaga, Shirath, Syafaat, & Fatwa-Fatwa tentang Akhirat / Penulis: Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli / Penerbit: Pustaka Dhiya’ul Ilmi /Cetakan Pertama: Rabiul Awwal 1439 H/Nopember 2017 M
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

