Di antara tanda-tanda besar kerusakan di akhir zaman adalah merajalelanya perzinahan. Rasulullah ﷺ telah mengabarkan, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan datangnya kiamat ialah (di antaranya) merajalelanya perzinahan.” (HR. Bukhari). Fenomena ini bukan sekadar penyakit moral, namun juga sebuah peringatan bahwa umat manusia semakin jauh dari petunjuk Allah dan dekat kepada kehancuran.
Allah ﷻ telah menegaskan dalam firman-Nya: “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji, dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra [17]: 32). Perhatikanlah, bukan hanya perbuatan zinanya yang dilarang, bahkan mendekatinya pun telah diharamkan. Ini menunjukkan betapa besarnya bahaya yang terkandung di dalamnya.
Rasulullah ﷺ pun memperingatkan umatnya akan dampak buruk zina: “Hendaklah kalian menjauhi perbuatan zina, karena akan mengakibatkan empat hal yang merusak, yaitu menghilangkan kewibawaan dan keceriaan wajah, memutuskan rezeki (mengakibatkan kefakiran), mengundang kutukan Allah, dan menyebabkan kekal dalam neraka.” (HR. Thabrani dari Ibn Abbas). Maka jelaslah bahwa zina bukan hanya dosa besar, tapi juga sumber kehinaan di dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Kala Pencuri, Pezina, dan Orang Kaya Diberi Sedekah
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Zina itu menghimpun segala keburukan; ia merupakan pelanggaran terhadap hak Allah, pelanggaran terhadap hak wanita, pelanggaran terhadap hak keluarga, dan perusakan terhadap nasab serta keturunan.” (al-Jawabul Kafi). Pernyataan ini menegaskan betapa luasnya kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.
Ulama salaf sangat keras dalam memperingatkan bahayanya. Al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah berkata: “Tidaklah suatu kaum berani melakukan zina secara terang-terangan, kecuali Allah jadikan mereka hidup dalam ketakutan.” Inilah akibat yang nyata, bahwa keberanian menantang larangan Allah akan mendatangkan hukuman sosial dan bencana di tengah masyarakat.
Di sisi lain, ketika zina dibiarkan merebak, umat akan kehilangan barakah. Rezeki semakin sempit, hati semakin gelisah, dan generasi menjadi rapuh. Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah mengingatkan, “Apabila zina dan riba telah tampak di suatu negeri, maka mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka.”
Karena itu, fenomena yang kita lihat di zaman sekarang – terbukanya aurat di media, mudahnya akses menuju perbuatan maksiat, dan hilangnya rasa malu – sejatinya adalah tanda bahwa kiamat semakin dekat. Ibnul Mubarak rahimahullah berkata: “Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih mendekatkan kepada kiamat daripada hilangnya rasa malu.”
BACA JUGA: Siksa untuk Pelaku Zina
Maka, seorang muslim hendaknya menjaga dirinya dengan benteng iman. Jalan yang selamat bukan dengan mengikuti hawa nafsu, melainkan dengan memperbanyak ibadah, menjaga pandangan, serta menahan diri dari fitnah dunia. Sebab, Nabi ﷺ juga bersabda: “Apabila seorang hamba berzina, maka keluarlah iman darinya, dan iman itu melayang di atas kepalanya seperti awan. Jika ia meninggalkan perbuatan itu, maka iman kembali kepadanya.” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi).
Ingatlah, setiap kali kita melihat zina dianggap biasa, seharusnya itu menjadi alarm bagi hati kita. Bahwa dunia sudah menuju kehancuran, dan kita diperintahkan untuk segera kembali kepada Allah dengan taubat. Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Taubat itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Jika engkau bertaubat, Allah akan menutup aibmu dan mengangkat derajatmu.”
Akhir zaman bukan sekadar cerita, melainkan kenyataan yang sudah mulai nampak. Tugas kita adalah menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari fitnah besar ini. Karena zina adalah jalan kehancuran, sementara takwa adalah jalan keselamatan. Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan akhir zaman.
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311
