Home TsaqofahSetan, Musuh Abadi Anak Adam

Setan, Musuh Abadi Anak Adam

Keberadaan setan justru menjadi rahmat tersembunyi. Tanpa musuh, tak ada perjuangan. Tanpa perjuangan, tak ada kemenangan. Dan tanpa kemenangan, tak ada surga yang manis setelah pahitnya ujian.

by Abu Umar
0 comments 155 views

Sejak awal mula penciptaan manusia, ada satu makhluk yang mengikrarkan permusuhan abadi: setan. Ia adalah musuh paling licik, yang tak pernah lelah menebar bisikan. Permusuhan itu bermula ketika Allah ﷻ memerintahkan para malaikat bersujud kepada Adam ‘alaihis salam. Semua patuh, kecuali Iblis yang angkuh. Allah pun mengutuknya dan menangguhkan umurnya hingga hari kiamat. Sejak itu, ia bersumpah akan menyesatkan anak cucu Adam.

Firman Allah ﷻ menegaskan: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu).” (QS. Fathir: 6).

Setan benci kepada manusia, bukan karena manusia merugikannya, melainkan karena Allah memilih manusia sebagai khalifah di bumi. Dendam itulah yang membuatnya bertekad menyeret sebanyak mungkin manusia ke jurang neraka.

Namun, mengapa Allah menciptakan setan? Apakah tidak lebih mudah bila manusia hidup tanpa godaan? Para ulama menjelaskan, penciptaan setan adalah bagian dari ujian. Tanpa ada godaan, ketaatan tak akan punya makna.

BACA JUGA:  Manfaat Membaca Surah Al-Baqarah di Rumah: Setan Tak Berani Mendekat

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Seandainya bukan karena adanya setan yang mengajak kepada keburukan, maka tampaklah kekurangan kesabaran, jihad, dan perjuangan hamba dalam melawan hawa nafsunya.”

Dengan adanya setan, ibadah menjadi bukti nyata kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya. Taat bukan sekadar kebiasaan, melainkan pilihan sadar di tengah rayuan maksiat.

Rasulullah ﷺ pun mengingatkan umatnya, “Sesungguhnya setan duduk menghadang anak Adam di setiap jalan…” (HR. Ahmad). Artinya, setiap langkah manusia selalu diawasi oleh musuh yang tak kasat mata, siap menjerumuskan dengan berbagai cara—dari yang paling kasar hingga yang paling halus.

Namun, Allah ﷻ tidak membiarkan hamba-Nya sendirian. Ia memberi manusia senjata: akal, hati, wahyu, dan zikir. Dengan itu, manusia mampu membedakan mana jalan lurus dan mana jebakan setan.

Al-Fudhail bin ‘Iyadh pernah berkata, “Berhati-hatilah dari godaan setan dalam kebaikan sebagaimana engkau berhati-hati darinya dalam keburukan.” Maksudnya, terkadang setan menyesatkan manusia bukan hanya dengan maksiat, tapi juga dengan mengaburkan niat dalam ibadah.

Hikmah keberadaan setan adalah agar manusia belajar berjihad melawan hawa nafsu. Ibadah tidak hanya berdiri dalam shalat, tapi juga berdiri teguh menghadapi bisikan batin. Kesabaran bukan hanya menanggung derita, tapi juga menahan diri dari jebakan dunia yang dihiasi setan.

BACA JUGA:  Setan Hadir pada Saat Sekarat

Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Inilah hakikat jihad melawan setan—mengalahkan dorongan batin yang ditiupkan olehnya.

Maka, keberadaan setan justru menjadi rahmat tersembunyi. Tanpa musuh, tak ada perjuangan. Tanpa perjuangan, tak ada kemenangan. Dan tanpa kemenangan, tak ada surga yang manis setelah pahitnya ujian.

Setan hanyalah bayangan yang ingin menyesatkan. Barangsiapa berpegang pada Al-Qur’an dan sunnah, ia akan selamat.

Seperti kata Hasan al-Bashri rahimahullah, “Dunia ini adalah medan jihad. Siapa yang sabar menahan dirinya, ia akan menang. Siapa yang lengah, ia akan kalah.”

Musuh itu nyata. Tapi pertolongan Allah lebih nyata. []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119