Home Kajian8 Penyebab Lemahnya Iman dan Jalan Keluar Menurut Ulama

8 Penyebab Lemahnya Iman dan Jalan Keluar Menurut Ulama

Menghadiri majelis ilmu, memperbanyak zikir, menjaga shalat, memperbaiki pergaulan, dan mengurangi keterikatan hati pada dunia adalah obat yang mujarab.

by Abu Umar
0 comments 175 views

Iman adalah nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya. Dengannya seseorang mendapatkan ketenangan, kekuatan, dan arah hidup yang benar. Namun iman tidak selalu tetap pada satu keadaan; ia bisa bertambah dengan ketaatan, dan bisa berkurang karena kemaksiatan. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Iman itu memiliki cabang yang banyak, sebagaimana ranting pohon yang bisa bertumbuh subur atau kering karena lalai dan dosa.”

Kelemahan iman adalah penyakit hati yang berbahaya. Sebagaimana tubuh bisa sakit karena makanan yang buruk, hati pun bisa sakit karena dosa, kelalaian, dan jauh dari Allah. Di antara penyebab lemahnya iman yang banyak jumlahnya, berikut delapan faktor utama yang sering menimpa seorang muslim.

1. Menjauhi Lingkungan Iman

Lingkungan yang penuh dengan kebaikan dan pengingat kepada Allah adalah faktor penting bagi keteguhan iman. Bila seseorang lama menjauh dari suasana tersebut, imannya akan melemah. Allah Ta’ala mengingatkan:

“Belumlah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras.” (QS. Al-Hadid: 16)

Hasan al-Bashri rahimahullah menafsirkan ayat ini dengan berkata, “Hati itu akan lembut jika sering mendengar Al-Qur’an, namun akan keras jika lama tidak diperdengarkan.”

BACA JUGA: 4 Hal tentang Iman

2. Menjauhi Teladan Orang Shalih

Bersahabat dan berguru dengan orang shalih bisa menumbuhkan iman. Dari mereka kita belajar ilmu, akhlak, dan keteguhan hati. Imam Ibnul Mubarak berkata, “Aku lebih membutuhkan seorang sahabat yang menasihatiku daripada ribuan hadits yang aku hafal.”

Sebaliknya, jauh dari orang-orang shalih membuat hati kering dan jiwa kehilangan arah.

3. Lalai dari Ilmu Syariat

Ilmu adalah cahaya. Barangsiapa berpaling dari mempelajarinya, maka ia akan mudah terjerumus dalam keraguan dan kelalaian. Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Barang siapa yang menghendaki dunia, hendaklah ia berilmu; barang siapa yang menghendaki akhirat, hendaklah ia berilmu; dan barang siapa yang menghendaki keduanya, hendaklah ia berilmu.”

Meninggalkan majelis ilmu atau malas membaca kitab ulama akan membuat iman semakin rapuh.

4. Hidup di Lingkungan Maksiat

Lingkungan yang dipenuhi kemaksiatan dan pembicaraan duniawi membuat iman cepat melemah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud)

Bila hati terlalu sering menyaksikan dosa, lama-kelamaan akan terbiasa dan tidak merasa salah.

5. Terlalu Sibuk dengan Dunia

Kesibukan dunia yang berlebihan membuat hati lupa kepada Allah. Nabi ﷺ pernah bersabda, “Cukuplah bagi salah seorang di antara kalian dari dunia ini sekadar bekal seorang musafir.” (HR. Ath-Thabrani)

Dunia hanyalah tempat singgah sementara. Namun banyak orang menjadikannya tujuan utama sehingga lalai dari amal akhirat.

6. Harta dan Keluarga Sebagai Ujian

Harta dan keluarga adalah nikmat sekaligus ujian. Allah berfirman:

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan, dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. Al-Anfal: 28)

Ibnul Qayyim menjelaskan, “Harta dan anak bisa menjadi wasilah kebaikan jika digunakan di jalan Allah, namun bisa pula menjadi penghalang menuju-Nya jika lebih dicintai daripada Allah.”

7. Angan-Angan yang Muluk

Hidup dalam bayangan angan-angan kosong membuat hati lalai. Allah berfirman:

“Biarkanlah mereka (orang kafir) makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibatnya.” (QS. Al-Hijr: 3)

Imam Hasan al-Bashri berkata, “Jauhilah panjang angan-angan. Demi Allah, aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih merusak hati selain itu.”

BACA JUGA: Uban: Cahaya Iman dan Tanda Kemuliaan Usia

8. Berlebihan dalam Urusan Dunia

Berlebih-lebihan dalam makan, tidur, berbicara, dan pergaulan akan melemahkan hati. Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam berbicara selain dengan zikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa zikir membuat hati keras. Dan orang yang paling jauh dari Allah adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi)

Kesederhanaan adalah kunci hidup yang penuh keberkahan.

Penutup

Lemah iman adalah kondisi yang bisa menimpa siapa saja, namun Allah membuka jalan keluar bagi hamba-Nya. Menghadiri majelis ilmu, memperbanyak zikir, menjaga shalat, memperbaiki pergaulan, dan mengurangi keterikatan hati pada dunia adalah obat yang mujarab.

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, “Iman bisa diperbarui dengan membaca Al-Qur’an, merenungi nikmat Allah, dan memperbanyak ketaatan.”

Semoga Allah senantiasa meneguhkan iman kita, menjauhkan hati dari kelemahan, dan menguatkan langkah di jalan ketaatan hingga akhir hayat. []

Sumber: Obat Lemahnya Iman/Muhammad Sholih Al-Munajjid/Darul Falah

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

Ikuti kami di Facebook Humayro. Satu tempat untuk pembelajaran tiada henti. Pembelajaran setiap hari. Pembelajaran sepanjang hayat.

Subscribe

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Humayro.com – Belajar Sepanjang Hayat.  Kantor : Jalan Taman Pahlawan Gg. Ikhlas No. 2 RT18/RW 08 Purwakarta 41119