Di suatu siang di kota Madinah, terik matahari menyinari pasir yang membentang luas. Namun di sela kesibukan beliau sebagai seorang Rasul, pemimpin umat, suami, dan ayah, Rasulullah ﷺ tak pernah melupakan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Sebab bagi beliau, raga yang sehat menjadi sarana untuk lebih kuat beribadah kepada Allah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda, “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan. Kecuali empat perkara, yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan berenang.” (HR. An-Nasa’i). Dari sabda inilah kita belajar, bahwa olahraga bukan hanya perkara dunia, melainkan juga sarana ibadah bila diniatkan karena Allah.
Bayangkanlah Rasulullah ﷺ bersama para sahabatnya di sebuah lapangan terbuka. Mereka berlatih memanah dengan penuh semangat. Rasulullah ﷺ sendiri tak hanya memberi nasihat, tetapi juga ikut menarik busur, melesakkan anak panah ke sasaran.
BACA JUGA: Di Antara Faidah Dzikir: Menguatkan Hati dan Badan
Dalam kisah lain, beliau bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian memanah, berenang, dan menunggang kuda.” (HR. Ath-Thabrani). Ini bukan hanya ajakan, tapi teladan nyata: seorang pemimpin yang hadir bersama umatnya.
Rasulullah ﷺ pun dikenal sebagai seorang penunggang kuda yang tangguh. Dalam banyak ekspedisi dan perjalanan, beliau menunggang kuda dengan gagah dan penuh kendali. Sejarah mencatat, beliau memiliki beberapa ekor kuda kesayangan, seperti Al-Luhaif, Al-Murtajiz, dan Al-Sakb. Berkuda bukan sekadar keterampilan perang kala itu, tetapi juga olahraga yang melatih keberanian, keseimbangan, dan keteguhan hati.
Tak hanya itu, Rasulullah ﷺ juga menyukai berenang. Menurut para ahli sirah, beliau lahir dan tumbuh di tanah Arab yang penuh oase dan sumur, sehingga berenang menjadi kebiasaan yang menyehatkan. Berenang melatih kekuatan fisik, melenturkan otot, dan membiasakan diri menghadapi tantangan air.
Bahkan dalam keseharian, Rasulullah ﷺ pun menunjukkan betapa sehatnya jasmani beliau. Abu Hurairah RA pernah berkata, “Aku belum pernah melihat orang yang lebih baik dan lebih tampan daripada Rasulullah ﷺ. Roman mukanya cemerlang seperti matahari, juga tidak pernah melihat orang yang secepat beliau. Seolah-olah bumi ini digulung oleh langkah-langkah beliau ketika sedang berjalan, walaupun kami berusaha mengimbangi jalan beliau. Padahal, beliau tampaknya seperti berjalan santai saja.” (HR. Muslim). Betapa luar biasanya kebugaran beliau; jalan kaki saja seolah bumi ini melayani langkah beliau.
BACA JUGA: Hukum Bermain Catur dan Kartu
Di samping olahraga-olahraga tersebut, Rasulullah ﷺ juga mengajarkan keseimbangan. Beliau mengingatkan umatnya agar tubuh yang sehat diiringi hati yang selalu ingat kepada Allah. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tubuh yang sehat adalah kendaraan bagi hati yang taat.” Artinya, raga yang kuat bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk lebih khusyuk beribadah, lebih sabar berdakwah, dan lebih sigap menolong sesama.
Begitulah Rasulullah ﷺ memberi teladan. Olahraga bukan semata mengejar bentuk tubuh atau kecepatan, melainkan bentuk syukur atas nikmat kesehatan. Karena itu, marilah kita meneladani beliau: jadikan olahraga sebagai bagian dari dzikir, syukur, dan persiapan menuju pertemuan dengan Allah. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311
