Adab-adab makan ada yang berkenaan dengan saat sebelum makan, ketika makan, dan sesudah makan.
1. Adab sebelum makan.
Membasuh kedua tangan sebelum makan, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits, sebab tangan itu tidak lepas dari kotoran. Hendaknya makanan diletakkan di atas alas yang digelar di permukaan tanah, karena hal ini lebih dekat dengan perbuatan Rasulullah daripada meletakkannya diatas meja makan dan lebih menunjukkan sifat tawadhu.
Orang-orang yang makan juga duduk di atas alas itu sambil duduk seperti posisi duduk tahiyat. Sebelum makan harus diniatkan untuk menambah ketaatan kepada Allah, dan tidak sekadar menikmati makanan yang ada. Di antara tanda niat ini ialah mengambil porsi makanan sekadarnya hingga tidak terlalu kenyang. Rasulullah bersabda,
مَا مَلَا آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ أَكَلات يُقَمِّنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لا مَحالَة فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه. (رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد والبغوي)
“Tidaklah anak Adam mengisi bejana yang lebih buruk selain dari perut. Cukuplah anak Adam beberapa suapan sekadar yang bisa menegakkan tulang sulbinya. Jika tidak mungkin, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk napasnya.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Baghawi).
BACA JUGA: Adab Membaca Al-Qur’an
Perwujudan lain dari niat ini ialah tidak mengulurkan tangan untuk makanan kecuali setelah merasa lapar dan menghentikan tangannya sebelum dia kenyang Apabila hal ini dilakukan, jauh kemungkinannya dia membutuhkan dokter. Dia juga ridha terhadap rezeki yang ada dan tidak mencela makan yang hanya sedikit.
2. Adab saat makan.
Memulai dengan bacaan Basmalah pada permulaan makan dan Hamdalah pada akhir makan, makan dengan menggunakan tangan kanan, memperkecil suapan, mengunyah dengan sungguh-sungguh hingga lembut, tidak mengulurkan tangan ke suapan berikutnya hingga habis suapan sebelumnya, tidak mencela apa yang dimakan, mengambil makanan yang dekat dengannya, kecuali jika makanan itu bermacam-macam jenisnya, seperti mengambil buah-buahan yang memang letaknya jauh, makan dengan menggunakan tiga jari dan jika ada yang jatuh, hendaklah dia memungutnya
Adab lainnya, jangan menutup makanan yang panas, jangan meletakkan korma dan makanan darı biji-bijian di satu piring atau meletakkannya di telapak tangannya dan tidak minum saat makan. Adapun adab minum, mengambil gelas minuman dengan tangan kanan, melihatnya terlebih dahulu sebelum meminumnya, menelan minuman sedikit-sedikit dan tidak meminumnya sekali telan, tidak boleh makan dan minum sambil berdiri, tidak boleh bernafas saat minum hingga tiga kali.
Memang Nabi pernah bernafas di dalam bejana minumannya hingga tiga kali, sebagaimana yang disebutkan di dalam Ash-Shahihain. Tetapi maksud bernafasnya ini ialah agar bejana itu dijauhkan dari beliau, bukan karena beliau memaksudkannya untuk bernafas di dalam bejana itu.
BACA JUGA: Adab Tukar-menukar Barang
3. Adab sesudah makan.
Menjilat jari-jarinya, mengesat piring dan mengucapkan Hamdalah. Di dalam hadits disebutkan, Rasulullah bersabda.
إن الله ليَرْضَى عن العبد أن يأكل الأكلة فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبُ الشرية فيحمده عليها، (رواه مسلم والترمادي وأحمد)
“Sesungguhnya Allah benar-benar ridha terhadap seorang hamba karena dia menyantap makanan lalu memuji-Nya atas makanan itu dan mereguk minuman lalu dia memuji-Nya atas minuman itu” (Diriwayatkan Muslim, At-Tirmidzi. dan Ahmad) []
Sumber: Mukhtashar Minhajul Qashidin (Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk) / Penulis: Al imam Asy Syaikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy / Penerbit. Darul Fikr – Pustaka Al-Kautsar / Cetakan. Pertama, 1998 M/1408 H – Keduapuluh Tiga, Februari 2020
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311
