Imam Syafi’i lahir di Gazza pada tahun 150 H, tahun yang sama dengan wafatnya Imam Abu Hanifah. Dia adalah keturunan dari Rumah Nabi ﷺ.
Beliau meletakkan dasar-dasar fiqih dalam Risalahnya, yang katanya telah direvisi dan dibaca ulang sebanyak delapan puluh kali, lalu beliau berkata: “Hanya kitab Allah ﷻ yang sempurna dan bebas dari kesalahan.”
BACA JUGA: Imam Bukhari Shalat 2 Rakaat ketika Menulis Satu Hadits
Pada usia dua tahun, ibunya membawanya ke Hijaz, di mana Imam Syafi’i dibesarkan di antara kerabatnya Azdi Yaman. Dia kemudian memindahkannya ke Makkah kelak.
Ia mahir memanah sejak awal hidupnya, kemudian ia mempelajari bahasa dan puisi hingga ia mengabdikan dirinya pada fiqh, dimulai dengan hadis. Ibunya tidak mampu membeli kertas sehingga dia akan menulis pelajarannya pada potongan apa pun yang bisa dia temukan.
Imam Syafi’i menghafal Al-Quran pada usia 7 tahun, dan Muwatta Imam Malik pada usia sepuluh tahun. Ia mendapat izin memberikan fatwa pada usia 15 tahun.
BACA JUGA: Imam Malik Menangis Saat Berbuka Puasa
Imam Syafi’i pergi menemui Imam Malik di Madinah pada usia 13 tahun.
Imam Syafii mengatakan bahwa Imam Malik adalah gurunya dan ia juga belajar dari Muhammad ibn-Hassan (murid Imam Abu Hanifah). Imam Syafii wafat pada tahun 204 H dalam usia 54 tahun di Kairo, Mesir. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

