Kaum Salaf – Semoga ridho Allah atas mereka – akan memperhitungkan Ramadhan hingga hitungan menit. Mereka akan shalat di belakang Ubayy bin Ka’ab dan Umar bin Khathab untuk shalat tarawih di belakangnya – dan mereka akan membutuhkan tongkat untuk menopang tubuh mereka, karena terlalu lama berdiri dalam shalat.
Para shahabat akan berkata, “Kami khawatir akan ketinggalan sahur, karena shalat di belakang Ubayy dan kami khawatir waktu fajar akan datang, yang menyebabkan kami ketinggalan Makan yang berkah – mereka menyebut sahur sebagai makanan yang berkah-jadi, birlah putra-putri kita sibuk mempersiapkan makanan ini”.
Diriwayatkan dari beberapa Tabi’in, dan yang datang setelah mereka, yang berkaitan dengan shalat dan Al-Qur’an, bahwa beberapa dari mereka mengkhatamkkan membaca Al-Qur’an 60 kali di bulan Ramadhan dan ini khususnya diriwayatkan berkaitan dengan Imam Syafi’i, beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali di waktu siang dan sekali di waktu malam.
BACA JUGA: Keutamaan Khatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan
Beberapa yang lain mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam waktu sehari semalam, dan yang lain khatam tiapt tiga hari sekali,hingga memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, di mana mereka akan ber-I’tikaf di masjid, mengkhatamkan bacaan sekali sehari.
Untuk mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an sehari sekali adalahmudah, jika kita meneguhkan niat untuk membaca Al-Qur’an secara perlahan (tartil) akan memakan waktu sekitar 24 jam, dan jika dibaca lebih cepat akan memakan waktu sekitar 10 jam.
Menjadi mungkin bagi mereka yang hafal Al-Qur’an untuk membaca satu juz dalam 20 menit, sehingga memungkinkannya mengkhatam 30 juz dalam sepuluh jam. Saya diberi tahu leh Abu Hasan Ali Nadwi: “Saya telah melihat guru saya, dan beberapa diantara mereka tidak berbicara sama sekali selama bulan Ramadhan. Mereka hanya terkait dengan aktifitas ibadah, baik shalat mapun al-Qur’an. Jika seseorang megnajak berbicara mereka, mereka akan menghitung kata-kata mereka dan memperhitungkannya dalam hitungan menit dan detik”.
BACA JUGA: 3 Amalan Utama di Bulan Suci Ramadhan
Oleh karena itu, kaum Salaf, seperti Imam Malik akan ber-i’tikaf hingga waktu mengajar, seraya berkata, “Sesungguhnya Ramadhan itu untuk shalat dan membaca al-Qur’an”.
Di bulan Ramadhan, pintu-pintu suga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai. Ini sesuatu yang sungguh terjadi, sebagaimana salah seorang yang dapat dipercaya telah melakukan kontak dengan jin-yang kemudian disesalinya – memberitahu temannya, “Ketika salah seorang bertanya kepada jin yang temannya itu ingin mendengar beberapa berita, mereka (jin) berkata : “Kami tidak aktif di bulan Ramadhan”. Sebelumnya berpikir bahwa mereka jin yang beriman, sehingga merek shalat dan berpuasa dengan saya. Akan tetapi, setelah mendengar jawaban mereka saya sadar bahwa mereka setan/iblis (jin kafir). []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

