👤Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:
🍃“Seorang mukmin, tidak mungkin menjadi sempurna kenikmatannya karena kemaksiatan, tidak mungkin menjadi lengkap kebahagiaannya karena kemaksiatan.
BACA JUGA: Hati yang Mati
🍂Bahkan, tidaklah dia melakukan kemaksiatan, melainkan kegundahan akan mencampuri hatinya, tapi karena syahwatnya yang mabuk menutupi hatinya; dia tidak merasakan kegundahan itu.
🍃Ketika kegundahan ini hilang dari hatinya, bahkan rasa ingin dan senang terhadap kemaksiatan malah bertambah, maka harusnya dia berprasangka buruk pada imannya dan menangisi KEMATIAN hatinya.
🍃Karena seandainya hatinya masih hidup, harusnya perbuatan dosanya itu menjadikan hatinya gundah, berat, dan sulit menjalani…
BACA JUGA: Hati adalah Raja
🍂Ketika hati itu sudah tidak bisa merasakan (pedihnya) dosa; maka tidaklah sebuah luka menjadikan tubuh yang sudah mati merasakan sakit.” []
📗[Kitab: Madarijus Salikin, Ibnul Qoyyim, 1/198-199]
Diterjemahkan oleh Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311

