Umar bin Abdul Aziz banyak merendahkan diri di hadapan Allah dan berdoa. Beliau pernah berkata, “Ya Rabbi, Engkau menciptakanku dan melarangku, Engkau menjanjikan pahala dari apa yang Engkau perintahkan kepadaku, Engkau mengancamku dengan hukuman dari apa yang Engkau larang kepadaku. Engkau menguasakan seorang musuh atasku yang Engkau izinkan tinggal di dalam dadaku dan Engkau alirkan dia dalam tubuhku melalui aliran darahku.
“Jika aku berniat melakukan keburukan, maka musuh itu mendorongku, jika aku berniat melakukan kebaikan maka musuh itu menggembosiku. Dia tidak lengah jika aku lengah, dia tidak lupa ketika aku lupa, dia mendorongku dalam syahwat dan menjebakku dalam syubhat. Jika Engkau tidak melindungiku dari tipu dayanya, maka dia akan membuatku terhina. Ya Allah, kalahkan kekuasaannya atasku dengan kekuasaanMu atasnya, sehingga aku bisa menahannya dengan dzikirku yang banyak kepada sehingga aku termasuk orang-orang yang terjaga darinya dengan-Mu. Tidak ada daya dari kekuatan kecuali karena pertolongan Allah/”
Umar bin Abdul Aziz berkata, ” Allah, perbaikilah orang orang yang kebaikanya membawa kebaikan bagi umat Nahi Muhammad. Ya Allah, binasakan orang-orang yang kebinasaamпуа mеmbаwа kebaikan bagi umat Muhammad.”
BACA JUGA: Pesan Terakhir Umar bin Abdul Aziz
Umar mengucapkan doa ini. “Ya Allah, limpahkanlah kesehatan kepadaku sehingga aku bisa menikmati hidup ini, tutuplah dosa-dosaku dengan ampunan sehingga dosaodosa tidak merugikanku, cukupkanlah aku dari segala katakutan sebelum masuk sunga sehingga Engkau menyampaikanku kepadanya dengan rahmat-Mu ,wahai Dzat yang Paling Penyayang dari yang penyayang.”
Umar juga berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku menantia dallam perkara yang paling Engkau cintai, yaitu tauhid dan aku tidak mendurhakai-Mu dengan perkara yang paling Engkau benci yaitu syirik, maka ampunilah dosa-dosa di antara keduanya untukku/”
Umar acap berdoa, “Ya Allah, aku berlindung kepadaMia dari mengganti nikmatu dengan kekufuran atau mengingkarinya setelah ia hilang atau aku melupakannya sehingga aku tidak memuji-Mu dengannya.”
Umar sering mengucapkan doa ini, “Ya Allah, buatlah aku nela kepada gadha Mu, berkahılah aku dalam takdirMu, sehingga aku tidak menginginkan disegerakannya sesuatu yang Engkau tunda atau menginginkan ditundanya sesuatu yang Engkau segerakan.”
Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang doanya mustajab. Ibnu Abdil Hakam meriwayatkan bahwa Ibnu arRayyan adalah algojo, tukang memenggal leher orang di zaman al-Walid bin Abdul Malik. Ketika Umar memegang khilafah, beliau berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku meletakkannya untukMu, maka janganlah Engkau mengangkatnya.” Maka tidak ada orang terhormat yang namanya langsung tenggelam sepertinya, sampai-sampai dia tidak pernah disebut.”
BACA JUGA: Syukur Umar bin Abdul Azis
Umar juga berdoa ketika menunaikan ibadah hajı sedangkan sebelumnya, yakni sebelum beliau tiba di Makkah, beliau sudah diberitahu bahwa air di Makkah sedikit. Pada saat itulah Umar berdoa, maka Allah mengabulkan doanya dan orang-orang mendapatkan air. Ini terjadi ketika Umar masih menjadi gubernur Madinah.
Umar juga pernah berdoa agar keburukan menimpa Ghilan al-Qadari manakala beliau berdebat dengannya, Umar berdoa, “Ya Allah, jika hambaMu Ghilan benar (maka ampuni dia), jika tidak, maka saliblah dia.” Maka setelah itu Ghilan disalib pada zaman khilafah al-Walid bin Abdul Malik. []
Sumber: Perjalanan Hidup Khalifah yang Agung Umar bin Abdul Aziz, Ulama dan Pemimpin yang Adil / Penulis: Dr. Ali Muhammad ash-Shallabi / Darul Haq Jakarta
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: https://chat.whatsapp.com/CmhxXFTpO6t98yYERJBNTB
Instagram: https://www.instagram.com/humayro_media/
YouTube: https://www.youtube.com/@humayromedia
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61572918724311
